MENJADI MURID KERAJAAN ALLAH - Minggu 18 Pebruari 2018
MATIUS 28 : 19 - 20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Tuhan mau bahwa setiap manusia itu menjadi
murid Nya, karena untuk itulah Dia memanggil kita. Dia merelakan segala-galanya,
yang terbaik dari kepunyaan Nya diberikan Nya kepada manusia yaitu supaya manusia
itu diselamatkan dan menjadi murid Nya. Tuhan mau mengimpartasikan apa yang Dia
miliki kepada umat manusia. Dia mau kita hidup dalam kerajaan Nya memerintah
bersama Dia. Allah mau kita melakukan kehendak Nya di bumi sebagai ucapan syukur
kita bahwa kita telah menerima anugerah yang begitu besar.
MENGENAL DAN MENERIMA YESUS SEBAGAI
TUHAN
Mengapa
murid-murid bersedia meninggalkan segalanya dan mengikuti Yesus untuk menjadi
pemagang Nya? Mengapa murid-murid Yesus mau mengikut Dia dengan radikal untuk
menjadi penjala manusia? Jawabannya adalah karena mereka bukan sekadar
mengenal Yesus sebagai Juru selamat atau Penolong. Mengenal Yesus hanya sebagai
Juru selamat atau Penolong akan membuat kita belum tentu mau mengikut Dia dan
taat kepadaNya, karena itu berarti kita belum mengerti Kerajaan Allah.
Justru, murid-murid (dan kita juga harus demikian) melihat Yesus adalah Tuhan atau Raja yang datang untuk mendirikan Kerajaan Nya, maka kita pasti akan terpanggil sebagai murid Kerajaan Nya. Inilah yang banyak terjadi di dunia kekristenan sekarang ini. Kebanyakan orang belum mendapatkan pencerahan bahwa Yesus adalah Tuhan, sehingga mereka terpanggil sebagai murid Kerajaan yang sejati. Melalui perenungan Injil Markus ini, Tuhan akan menyatakan bahwa Dia adalah ‘Penguasa Hidup’ kita, sehingga kita akan ditarik untuk mengikuti Yesus menjadi penjala manusia (baca juga Lukas 5:1-11).
MELAKUKAN PEKERJAAN KERAJAAN ALLAH
Di dalam Injil Markus, Yesus memberikan
contoh bagaimana Yesus sebagai Tuhan dan Guru kita melakukan pekerjaan Kerajaan
Allah. Yesus menghadirkan Kerajaan Allah dengan mengusir setan dan menyembuhkan
penyakit. Yesus memperluas Kerajaan Allah dengan memberitakan Injil Kerajaan,
sehingga orang yang percaya dapat berpindah dari Kerajaan gelap masuk ke dalam
Kerajaan Allah.
Sebagai pemagang Nya, ke-12 murid mengikuti Yesus untuk melakukan pekerjaan yang sama dengan Tuhan dan Gurunya. Mereka diutus oleh Yesus berdua-dua untuk mengusir setan, menyembuhkan orang sakit, dan memberitakan Injil. Bukan hanya itu, di akhir kitab Injil Markus tercatat bahwa ternyata Yesus juga memanggil semua orang percaya di seluruh dunia untuk menjadi murid Kerajaan Nya.
“Lalu Ia berkata kepada mereka: “Pergilah
ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya
dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir
setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru
bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut,
mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang
sakit, dan orang itu akan sembuh.” Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian
kepada mereka, terangkatlah Ia ke Surga, lalu duduk di sebelah kanan Allah.
Mereka pun pergilah memberitakan Injil ke segala penjuru, dan Tuhan turut
bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya.”
(Markus 16:15-20 TB)
MENJADI PENJALA MANUSIA
Apakah pekerjaan Kerajaan Allah itu? Jelas,
menjadi penjala manusia. Ketika Yesus memanggil ke-12 murid-murid Nya, Dia
memberikan kepada mereka sasaran menjadi murid Nya: untuk menjadi penjala
manusia. Apakah artinya menjadi penjala manusia? Lihat jawabannya pada Amanat
Agung yang Dia berikan kepada murid-murid Nya sebelum Dia naik ke surga.
“Yesus mendekati mereka dan berkata:
“Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di Surga dan di bumi. Karena itu
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa
dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai
kepada akhir zaman.”” (Matius 28:18-20 TB)
Menjadi penjala manusia adalah melakukan
empat hal: pergi, jadikan murid, baptis, dan ajarkan. Kita harus bersedia pergi
diutus ke tempat Tuhan menaruh kita sehari-hari. Itulah ladang pekerjaan kita
di dalam Kerajaan Allah.
Setelah itu, kita harus menjadikan orang menjadi murid
Kerajaan Nya. Proses menjadikan itu tentu panjang, tetapi langkah pertamanya
adalah memberitakan Injil Kerajaan. Lewat pemberitaan Injil yang disertai
dengan perbuatan baik dan pelayanan kuasa (mengusir setan, mengerjakan
kesembuhan, bernubuat, dll.), orang yang mendengar akan menanggapi panggilan
Kerajaan Allah.
Setelah menanggapi panggilan Kerajaan Allah, mereka perlu
dibaptis (air dan Roh). Kemudian, prosesnya harus dilanjutkan dengan
pengajaran. Ajarkan mereka melakukan semua perintah Kristus. Perintah Kristus
adalah tentang KASIH: mengasihi Allah, sesama, dan orang yang terhilang.
Artinya, pada akhirnya kita harus mengajarkan orang tersebut untuk menaati
Amanat Agung lagi. Inilah artinya menjadi penjala manusia. Mari kita mengingat
kembali perumpamaan pukat yang menggambarkan penyelamatan jiwa-jiwa dalam
Kerajaan Allah.
“Demikian pula hal Kerajaan Surga itu
seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis
ikan. Setelah penuh, pukat itu pun diseret orang ke pantai, lalu duduklah
mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu dan ikan yang tidak baik
mereka buang. Demikianlah juga pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang
memisahkan orang jahat dari orang benar,” (Matius 13:47-49 TB)
Di dalam Kerajaan Allah, kita semua
dipanggil dalam misi penyelamatan manusia yang diumpamakan seperti nelayan yang
menjala ikan. Ikan-ikan itu menggambarkan manusia yang dibawa masuk kedalam
Kerajaan Allah. Bagaimana proses menjala ikan itu berlangsung? Apa yang
digambarkan oleh Yesus adalah menjala, bukan memancing.
Menjala adalah
pekerjaan bersama, bukan sendirian (korporat, bukan individu). Setidaknya,
diperlukan dua orang untuk menjala ikan. Itulah sebabnya, kita harus melakukan
pekerjaan penyelamatan manusia ini melalui Kompak (2-3 orang). Selanjutnya,
penjala pergi ke tempat ikan berada, sedangkan pemancing pasif saja menunggu
ikan memakan umpan di kailnya. Penjala juga menggunakan jaring sebagai alat
untuk menangkap banyak ikan sekaligus, bukan seperti pemancing yang menggunakan
pancing untuk menangkap ikan satu per satu saja.
Inilah Injil Kerajaan yang menyelamatkan orang yang percaya. Setelah tertangkap, ikan-ikan tersebut perlu di seleksi, dipisahkan dari sampah dan "ikan yang tidak baik". Artinya, bagi orang-orang yang percaya, proses follow up perlu dilakukan. Inilah proses pertobatan dan baptisan (air dan Roh) yang “menyeleksi” ikan-ikan hasil tangkapan itu. Berikutnya, setiap ikan harus dibuat beradapatasi dengan lingkungan barunya, yaitu udara. Ikan-ikan harus diusahakan untuk berada di udara bukan hidup di air lagi. Demikian juga orang yang baru masuk ke dalam Kerajaan Allah harus diajar cara hidup dalam Kerajaan Allah dan cara meninggalkan gaya hidup kerajaan kegelapan.
Dengan memahami perumpamaan tentang
perbedaan proses menjala/menjaring ikan dengan proses memancing ikan, kita semakin
jelas pula memahami artinya menjadi penjala manusia. Mari terus menjaga
antusiasme menjadi murid Kerajaan Allah yang dilatih untuk menjala manusia! Tuhan Yesus Memberkati.
0 Response to "MENJADI MURID KERAJAAN ALLAH - Minggu 18 Pebruari 2018"
Posting Komentar