SIKAP YANG BENAR DALAM BERIBADAH - Minggu 19 Nopember 2017
I TIMOTIUS 2 : 8 – 12
2:8 Oleh karena itu aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
2:9. Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berdandan dengan pantas, dengan sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal,
2:10 tetapi hendaklah ia berdandan dengan perbuatan baik, seperti yang layak bagi perempuan yang beribadah.
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
2:15 Tetapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.
1. BERIBADAH DENGAN TULUS
Beribadah dengan tulus itu dijelaskan
dalam 1 Tim 2:8 yaitu dengan tangan (hati) yang suci, tanpa marah dan tanpa
perselisihan. Bagi mereka yang kurang pengertian berpikir mereka dapat
beribadah kepada Tuhan sementara dalam hatinya ada luka, dendam, serta marah
kepada seorang saudara yang lainnya.
Mungkin orang itu menyangka dialah yang
diperkenan Tuhan sementara yang lain tidak di pedulikan-Nya. Sangat jelas dalam
Alkitab bahwa saudara datang kepada Tuhan, haruslah dengan hati yang bersih. Alkitab berkata:”Karena
itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan
iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang
jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni. Akhir-akhir ini kesucian ibadah juga telah dikotori
motivasi-motivasi yang lain yang duniawi. Seperti pembagian sembako atau
bantuan materi tertentu. Sehingga orang datang beribadah tidak lagi murni
hendak menghadap Tuhan tetapi karena mengharapkan hal-hal materi yang duniawi.
2. BERPENAMPILAN SOPAN DAN SEDERHANA
Secara
khusus rasul menasehatkan kepada para wanita supaya menjaga kesopanan dan
kesederhanaan. Pakaian kita akan menyatakan siapa kita. Harus kira jaga agar
penampilan kita dapat menjadi teladan bagi orang disekitar kita, terutama mereka
yang belum percaya. Jika kita mau memperhatikan dengan teliti, sekarang ini
orang tidak menghargai saudara karena apa yang anda pakai (seperti
kendaraan,pakaian dan perhiasan).
Belakangan ini penghargaan akan datang bukan
lagi karena hal-hal lain diluar diri anda, tetapi sesuatu yang ada didalam diri
anda. Seperti kesopansantunan, iman dan kepribadian anda. Mereka yang senang
menarik perhatian sesama dengan penampilan dan kepemilikan adalah bukti bahwa
orang tersebut sedang mengalami krisis keberhargaan, atau krisis kepercayaan
diri. Seorang percaya tidak lagi menarik perhatian atau mengharapkan pujian
dari sesama karena sejatinya dia menyadari sepenuhnya bahwa dirinya sangat
berharga karena Kristus ada didalam dirinya.
3. BERDIAM DIRI DAN PATUH MENERIMA
AJARAN
Pada
zaman dahulu wanita-wanita jarang yang sekolah sehingga mereka tidak memiliki
banyak pengetahuan dalam keilmuan dan tentunya juga dalam hal firman Tuhan.
Sehingga sering luka wanita banyak berbicara dalam pertemuan jemaat menjadi
ribut dan membingungkan. Karena rasul Paulus menasehatkan para wanita supaya berdiam diri dalam
pertemuan jemaat dan bertanya kepada suaminya.
Larangan ini tidaklah berarti
larangan total bagi perempuan tidak boleh hadir dalam pertemuan jemaat atau
mengajar. Apalagi sekarang ini sudah banyak perempuan yang berpendidikan,
terbukti di kemudian hari juga setelah wanita mulai terpelajar, mereka juga
diberi tempat mengajar firman Tuhan,
tetapi bagaimanapun seorang wanita harus
lebih banyak bertanya kepada suaminya di rumah. Suami adalah pemegang otoritas
bagi istrinya dan seorang istri yang menghargai atau menghormati suaminya
adalah seorang istri yang baik yang akan
dihormati suaminya, dan tentu saja akan diberkati Tuhan.
0 Response to "SIKAP YANG BENAR DALAM BERIBADAH - Minggu 19 Nopember 2017"
Posting Komentar