KUAT DI DALAM TUHAN - Minggu 4 Pebruari 2018



Disaat kita ingin mendirikan sebuah bangunan, kita tidak hanya menginginkan bangunan model bagus melainkan juga kuat. Kalau kita ingin membeli sepatu, maka yang dipilih bukan hanya yang warnanya menarik, melainkan juga kuat dan tahan lama. Begitu pula dengan Tuhan, Allah ingin agar kita menjadi orang Kristen yang kuat di dalam-Nya, memiliki akar iman yang kokoh, mempunyai dasar iman yang teguh, sehingga kita bisa menang ketika menghadapi segala tantangan dalam kehidupan kita. 

Ada banyak orang yang mungkin secara fisik kuat, seperti Simson yang bisa mengalahkan Singa, tetapi memiliki moralitas yang lemah. Ia dapat mengalahkan musuh-musuhnya, tetapi tidak mampu menguasai dirinya sendiri. Di hadapan Tuhan, orang yang demikian bukan termasuk ke dalam kategori orang yang kuat di dalam Tuhan.

Yesus bertumbuh semakin lama semakin kuat bukan hanya secara jasmaniah, melainkan juga secara rohaniah. Sekarang ini, banyak orang yang mengembangkan kekuatan jasmani nya dengan berolah raga, fitness, atau mungkin dengan berlatih tinju atau karate. Namun, ingatlah bahwa kekuatan jasmaniah itu hanya bersifat sementara, sedangkan kekuatan rohaniah itu kekal dan itulah yang dikehendaki oleh Tuhan.

1.  Mengenakan Seluruh Perlengkapan Senjata Allah

Untuk berperang melawan musuh, Allah memberi kita perlengkapan persenjataan. Sehingga kita menjadi semakin kuat di dalam menghadapi apapun, termasuk serangan dari Iblis sekalipun. Namun, kita kuat bukan karena kita mampu atau sanggup, melainkan karena kita mengenakan perlengkapan senjata Allah. Dalam kitab Zakharia 4:6 berkata, “Maka berbicaralah ia, katanya: "Inilah firman TUHAN kepada Zerubabel bunyinya: Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman TUHAN semesta alam.” 

Tuhan ingin memberi tahu bahwa hanya dengan kekuatan dari Tuhanlah kita menjadi kuat melawan segala bentuk musuh. Oleh sebab itu, kitab Efesus memberitahu kepada kita untuk kita mengenakan atau memakai seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kita dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis. Hanya dengan mengenakan senjata dari Allah lah maka kita akan dapat bertahan melawan segala serangan dari musuh. 

Pakailah itu agar setiap kita menjadi kuat di dalam Tuhan dari hari ke hari. Tuhan mau kita menjadi kuat dalam menjalani kehidupan iman setiap orang yang percaya kepada-Nya. Jangan lemah dan jangan lengah, ingat bahwa selalu ada perlengkapan senjata yang Tuhan sudah sediakan, kita hanya tinggal menggunakan semua perlengkapan itu. Karena hanya dengan menggunakan perlengkapan senjata dari Allah, kita menjadi lebih kuat dibanding Iblis.

2.  Mengadakan Perlawanan Kepada roh-roh jahat

Langkah berikut yang harus kita lakukan adalah kita mengadakan perlawanan kepada Iblis atau roh-roh jahat. Jangan mau dikalahkan oleh tipu muslihat Iblis. Dengan perlengkapan senjata dari Allah maka kita harus lawan Iblis sehingga dia tidak dapat lagi mengalahkan atau menguasai kehidupan orang-orang percaya. Dengan Iman yang kita percaya bahwa Tuhan sudah memberikan kita perlengkapan senjata sehingga kita menjadi kuat di dalam Tuhan, maka Iman kita harus semakin meningkat oleh karena sudah adanya perlengkapan senjata dari Allah, jangan menjadi sama atau tetap apalagi menurun. 

Barbara Wentroble menuliskan: “Jika saya mempunyai tingkat iman yang sama tahun ini dengan yang saya punyai tahun lalu, saya telah mundur.” Iman seharusnya terus meningkat, menjadi dewasa, dan masuk ke dalam suatu perwujudan tentang mengapa Tuhan melepaskan iman itu kepada kita pada mulanya. Dengan iman yang percaya bahwa kita telah diperlengkapi dengan senjata Allah, kita lawan Iblis beserta segala tipu muslihatnya. 

Yakobus 4:7 menuliskan: Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!”. Ayat ini mengajarkan kepada kita, disaat kita tunduk kepada Allah, hidup sesuai dengan apa yang Tuhan kehendaki maka kita bisa melawan Iblis sehingga ia akan lari dari hadapan kita. Adakanlah perlawanan kepada roh-roh jahat, jangan takut, gunakan perlengkapan senjata dari Allah. Sebab bukan dengan kekuatan manusia kita menjadi kuat melainkan kekuatan Tuhan.

3.  Berdoa Setiap Waktu di Dalam Roh

Bagi sebagian orang berdoa merupakan aktivitas yang sulit dilakukan, mereka biasanya memahami bahwa kegiatan ini hanyalah untuk orang-orang tertentu, misalnya para pendeta, pelayan Tuhan atau minimal mereka yang sudah terlibat dalam kegiatan-kegiatan gerejawi. Pada dasarnya anggapan ini tidak benar, berdoa merupakan aktivitas yang harus dilakukan oleh semua orang percaya, tanpa membedakan jenis fungsional mereka di gereja. 

Doa menjadi aktivitas yang terus menerus kita lakukan, sebab doa memiliki kedudukan penting dalam kehidupan rohani kita. John Hesslink berkata bahwa : “salah satu aspek terpenting dalam kehidupan iman Kristen adalah Doa”. Doa juga merupakan tanda-tanda kehidupan iman orang-orang percaya.

Dalam Efesus 6:18, rasul Paulus memberikan tuntunan dan juga perintah kepada kita untuk berdoa setiap waktu dalam Roh. Dalam terjemahan bahasa Yunani kata “setiap waktu” diterjemahkan dengan kata PANTOTE, pengertian kata ini senada dengan kata Yunani ADIALEPTOS yang berarti terus menerus atau bisa juga diartikan selalu. Jadi orang-orang Kristen yang percaya kepada Tuhan, dalam doanya harus selalu berdoa dalam Roh Kudus. Karena itu dalam setiap keadaan, situasi, kapan pun dan dimanapun kita berdoa harusnya berdoa dalam Roh. Karena itu dalam doa-doa kita, harus menghilangkan pola-pola doa yang sesaat, hanya di kala perlu atau memiliki pergumulan.

Berdoa di dalam Roh, kalimat ini diterjemahkan dengan kata EN PNEUMATI, yang menggambarkan keadaan seseorang yang diliputi oleh kekuatan Roh Kudus. Ini berarti bahwa yang pertama, berdoa di dalam Roh yakni doa dalam tuntunan dan pimpinan Roh Kudus. Doa yang kita lakukan terjadi karena dorongan Roh Allah. Karena itu dalam setiap doa yang kita lakukan harus memastikan bahwa doa terjadi bukan karena emosi manusiawi atau kemauan kita.  

Doa dalam tuntunan dan pimpinan Roh Kudus memiliki implikasi bahwa, mereka yang berdoa di dalam Roh memiliki kehidupan yang dipimpin oleh Roh Kudus. Tidak ada seorang pun yang dapat berdoa di dalam Roh, jikalau mereka tidak hidup dipimpin oleh Roh Kudus. Implikasi lain  dalam konteks bahwa doa di tuntun dan dipimpin oleh Roh Kudus adalah setiap kali kita berdoa, alur doa, metode doa, cara doa semua di motori oleh Roh Kudus. Disaat kita berdoa setiap waktu di dalam roh maka kita akan tetap kuat di dalam Tuhan, sebab Dia ada bersama dengan kita setiap waktu melalui roh kudus-Nya di dalam doa kita. Tuhan Yesus Memberkati.

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru dari kami:

0 Response to "KUAT DI DALAM TUHAN - Minggu 4 Pebruari 2018"

Posting Komentar

CONTACT US

Untuk menghubungi Admin blog, silahkan pilih cara yang Anda sukai berikut. Kami akan langsung merespon Anda jika tidak berhalangan

icon 1 Pondok Padisari, Jl. Damai, Tamalanrea Indah, Makassar 90245

icon 2 0823-9345-xxxx

icon 3 Sabtu - Minggu, 09.00 - 18.00


×