IMAN DI DALAM PENCOBAAN - Minggu 5 Nopember 2017
Yakobus 1:2-4
1:2. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.
Selama
manusia masih hidup, kemungkinan untuk mengalami pencobaan/masalah itu
sepertinya merupakan hal yang dialami oleh semua orang, baik orang percaya
maupun orang yang tidak percaya. Namun, respon Iman menjadikan kita berbeda
dengan orang kebanyakan.
Mengarungi kehidupan tanpa masalah kemungkinan
sangatlah sulit ditemui di dunia ini, sebab kalau demikian kualitas Iman yang
sudah ada di dalam hidup kita sebagai orang percaya tidak punya waktu untuk
mempertunjukkan kemampuan kepada Iblis. Persoalan yang paling besar bukanlah mengapa pencobaan itu datang, tetapi
bagaimana kita bisa menang mengahadapi atau pun melawan masalah yang datang itu
dengan respon yang benar.
Alkitab
banyak mengajarkan agar setiap orang percaya menang menghadapi masalah karena
kita punya kuasa di dalam nama Yesus. Karena Yesus telah menyediakan semua yang
kita butuhkan termasuk kemenangan atas pencobaan. Yang harus kita lakukan
adalah mempergunakan penyediaan Tuhan atas semua kehidupan kita dengan Iman.
Iman akan memanifestasikan dan bergerak mengambil semua hal yang Tuhan telah
sediakan bagi orang percaya untuk dipergunakan dalam kehidupan kita
sehari-hari. Percayalah bahwa Tuhan tidak pernah memberikan hal buruk kepada
kita, ketika hal buruk terjadi dalam hidup kita itu bukan dari Tuhan tetapi
dari Iblis maka sudah seharusnya kita bangkit dan melawan semua itu di dalam
nama Yesus.
1. Berbahagia
Bahagia atau tidaknya seorang percaya
tidak di tentukan atas apa yang terjadi kepadanya melainkan apa yang terjadi di
dalam dirinya. Seringkali orang hanya berbahagia ketika tidak ada masalah dalam
hidupnya, namun disaat ada masalah maka dia sudah tidak berbahagia. Harusnya
orang percaya itu berbahagia sesuai dengan apa yang Firman Tuhan ajarkan.
Mazmur 37:4 berkata; “dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan
kepadamu apa yang dinginkan hatimu.” Dari ayat ini kebahagian kita harusnya
adalah Tuhan, karena kita punya Tuhan dan karena hidup kita dijamin oleh Tuhan.
Oleh sebab itu, tidak ada hal yang bisa menghilangkan kebahagiaan kita selama
kita masih percaya kepada Tuhan. Pertanyaannya dimana kita meletakkan
kebahagiaan kita? Apakah pada kekayaan kita? Atau pada karir dan pencapaian
kita? Atau pada anak? Keluarga? Dan lain sebagainya.
Itu sama artinya dengan mengatakan
bahwa Tuhan saja tidak cukup bikin saya bahagia, harus ditambah dengan yang
lain. Seperti jabatan, kekayaan, tidak adanya masalah, dan lain sebagainya.
Kalau kita letakkan kebahagiaan kita kepada Kristus, maka pencobaan apapun yang
datang kita tetap bahagia dalam menghadapinya. Itulah yang membedakan orang
percaya dengan orang yang tidak percaya Tuhan dalam mengatasi pencobaan atau
masalah.
2. Kesabaran Punya Kesempatan Untuk
Tumbuh
Dalam terjemahan bahasa Inggris, kata
“Ketekunan” ditulis “Patience” yang juga merupakan makna dari “Kesabaran.” Pada dasarnya setiap orang
percaya sudah memiliki kesabaran di dalam dirinya yang berasal dari Firman
Tuhan yang di baca, di dengar dan di renungkan setiap harinya atau juga disebut
Saat Teduh.
Roma 15:4 Versi terjemahan King James mengatakan: Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu,
telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, agar melalui kesabaran dan penghiburan dari Kita Suci kita
dapat memiliki pengharapan.
Kesabaran/ketekunan (patience) adalah iman yang diterapkan
dalam jangka waktu yang lama. Kesabaran merupakan iman yang teguh dan bertahan
lama, bukan iman yang hanya sesaat. Kesabaran itu ketika Anda percaya, dan akan
terus percaya. Roma 15:4 mengatakan bahwa kesabaran datang dari ayat-ayat
Firman Tuhan. Dari perenungan akan Firman itulah muncul buah Roh Kudus yang
salah satunya merupakan Kesabaran, itu sudah ada dalam diri orang percaya maka harus
digunakan hingga mencapai kekuatan maksimalnya.
Disaat pencobaan datang, itulah
waktunya Iman dan kesabaran Anda punya kesempatan untuk tumbuh.
3. Jangan Melarikan Diri Dari Masalah
Pencobaan yang datang hadapilah,
lawanlah karena kita tahu bahwa itu bukan berasal dari Tuhan, itu berasal dari
Iblis. Tuhan tidak menimpakan hal yang buruk kepada Anda. Yakobus 1:13
mengatakan;
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini
datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia
sendiri tidak mencobai siapa pun.
Oleh sebab itu, Anda harus melawan
cobaan itu ketika Anda tahu bahwa itu berasal dari Iblis. Jangan hanya pasrah
dengan pencobaan atau masalah apalagi sampai harus lari, lawan dengan
menggunakan iman.
Ketika Anda melawan dengan menggunakan iman, Anda akan
mendapatkan pengalaman, dan pengalaman akan memberi Anda harapan. Anda akan
menjadi lebih kuat dan lebih baik karena Anda berdiri menghadang, melawan, dan
memerangi Iblis. Tetapi jika Anda hanya duduk terpekur, berguling-guling dengan
pasrah, dan membiarkan masalah-masalah itu mendominasi Anda, maka Anda tidak
akan menjadi lebih baik atau lebih kuat. Anda akan dihancurkan oleh
cobaan-cobaan itu. Tuhan Yesus Memberkati.
0 Response to "IMAN DI DALAM PENCOBAAN - Minggu 5 Nopember 2017"
Posting Komentar