MURID YANG HIDUP DAN BERKUASA - Minggu 22 Oktober 2017
ROMA 1 : 16 - 17
saat ini kita coba belajar dan merenungkan firman Tuhan dari
kitab Roma. Surat Roma ditulis oleh Paulus sebelum mengunjungi jemaat di kota
Roma. Pada waktu itu, jumlah anggota jemaat atau murid-murid di kota Roma
bertambah banyak, dan mereka terdiri dari kumpulan yang berlatar belakang
beragam, orang Yahudi dan bukan Yahudi.
Karena tantangan dari perbedaan latar
belakang kedua budaya, ditambah dengan tantangan hidup di kota Roma sebagai
kota terbesar di dunia saat itu, Paulus merasa perlu membekali jemaat atau
murid-murid secara khusus. Tantangan ini berupa konflik budaya secara internal
maupun konflik budaya dengan budaya kota Roma sendiri, yang dipengaruhi oleh
pandangan paganisme Romawi dan bertentangan dengan prinsip Kerajaan Allah.
Akibatnya, terjadi "pengikisan" dan "pelunturan" iman
murid-murid di kota itu.
Karena kebutuhan dan persoalan itulah, Paulus menulis surat
yang berisi teologi keselamatan dalam Kerajaan Allah. Tujuannya adalah agar
iman murid-murid diteguhkan dan bertumbuh. Dengan demikian, mereka tidak
tercemar oleh budaya kota Roma yang tidak benar serta dapat menghadirkan
kerajaan Allah di kota itu. Hal ini dapat kita lihat melalui tema pokok surat
Roma di Roma 1:16-17: “Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil,
karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang
percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya
nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti
ada tertulis: ‘Orang benar akan hidup oleh iman,’” (Roma 1:16-17).
Murid yang Benar
Pasti Menjadi Murid yang Maksimal
Dari kitab Roma, kita bisa mempelajari cara menghadapi
tantangan-tantangan zaman sekarang yang pada prinsipnya berusaha mengikis dan
melunturkan iman kita sebagai murid Kristus. Dosa, okultisme, penyembahan
berhala, LGBT, sekularisme, hedonisme, rasisme, ajaran-ajaran keliru/sesat
tentang keselamatan, dan lain-lain, semuanya ini bisa ditangkal jika kita
sungguh-sungguh mempelajari dan mempraktikkan dengan tekun isi surat Roma ini.
Dahulu, kita menghadapi tantangan pada saat awal dipanggil
menjadi murid Kristus, tetapi ada pula tantangan yang lebih besar lagi yang
harus kita hadapi setelah menjadi murid Kristus. Kita perlu tetap bertekun
dalam iman dan bertumbuh secara maksimal sebagai murid Kristus. Pada saat
itulah Tuhan mempercayai kita sebagai murid Kristus untuk memenangkan jiwa.
Namun, jika kita tidak memperlengkapi jiwa-jiwa baru ini dengan ajaran
keselamatan yang benar sebagaimana terdapat dalam surat Roma ini, mereka tidak
akan bertumbuh secara maksimal. Mereka akan terus menjadi orang yang
jatuh-bangun atau bahkan tidak lagi mau mengikuti Yesus.
Dalam pertumbuhan menjadi murid yang benar, kita pasti akan
hidup dan berkuasa. “Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh
satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan
kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu
orang itu, yaitu Yesus Kristus,” (Roma 5:17).
Jelaslah, jika kita menerima
kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, kita akan hidup dan berkuasa.
Kata "hidup" di sini adalah "zoe" yang berarti “hidup yang
berasal dari Kristus”. Itulah hidup kekal yang berkelimpahan (Yoh. 10:10). Oleh
kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran itu pulalah, kita dijadikan
berkuasa. Dalam bahasa Yunani, ini berarti kita memerintah sebagai raja.
Mari, praktikkan kebenaran ini, maka kita akan memerintah bersama Kristus, berkuasa atas semua musuh-musuh dan tantangan hidup yang menyerang. Hanya orang yang mempraktikkan kebenaran inilah yang menjadi murid sejati dan bertumbuh maksimal. Selamat bertumbuh bersama!
Firman Tuhan yang luar biasa.
BalasHapusAmin, Terima kasih. Biarlah Firman Tuhan menjadi rhema dalam kehidupan kita. GBU
Hapus