DIBENTUK UNTUK TUJUAN MULIA - Minggu 8 Oktober 2017
Roma 9:20-21
Salah satu pertanyaan terbesar dalam diri manusia adalah berkaitan dengan makna dan tujuan hidupnya di dunia ini. Setiap orang pasti akan sampai pada pertanyaan "apa arti dan tujuan hidup saya di dunia ini"?
Orang yang tidak memiliki tujuan hidup yang jelas di dunia ini sama seperti seseorang yang berpergian namun tidak memiliki tujuan hendak menuju kemana, tanpa arah yang jelas dan kemungkinan terbesar akan terdampar di tempat yang tidak diharapkan. Sekalipun kebanyakan orang beranggapan bahwa mereka mempunyai tujuan hidup, namun kebanyakan meletakkannya pada sasaran yang tidak tepat.
Pada umumnya orang berjuang keras dan berusaha sekuat tenaga untuk mengejar kekayaan, kekuasaan, harga diri atau keluarganya yang seringkali disertai dengan pengejaran gelar atau pendidikan tinggi. Seringkali orang-orang yang memfokuskan dirinya untuk untuk mengejar hal-hal demikian pada akhirnya akan mengalami kebuntuan dan ketidakpuasan pada makna dan tujuan hidupnya, karena mereka meletakkannya sebagai tujuan tertinggi hidupnya. Kalau demikian apa yang seharusnya menjadi tujuan hidup manusia di dunia ini dan apakah tujuan utama hidup orang Kristen di dunia ini?
1. Pembentukan Bejana Adalah Gambaran Proses Kehidupan
Dalam Yeremia 18:4-6, Tuhan memerintahkan Nabi Yeremia untuk pergi ke rumah tukang periuk. Di sana Yeremia dapat melihat tukang periuk bekerja membuat sebuah bejana dari tanah liat. Dan Tuhan berfirman kepada Yeremia bahwa umatNya bagaikan tanah liat di tangan tukang periuk.
Ada berbagai proses yang dialami oleh tanah liat untuk dapat menjadi sebuah bejana indah dan memerlukan waktu yang tidak singkat. Proses demi proses harus dilalui sehingga menghasilkan bejana terbaik, dari proseslah akan kelihatan hasil dari setiap bejana yang dikerjakan. Seperti Daud yang membutuhkan waktu proses yang cukup lama untuk dia bisa menjadi raja menggantikan Saul sekalipun sebenarnya di telah diurapi Tuhan melalui Samuel, namun dari proses itulah muncul hal terbaik dari dalam diri Daud.
Maka apapun yang dialami setiap orang percaya hari ini, itu merupakan proses pembentukan hidup kita agar semakin diperindah di hadapan Tuhan. Tanpa proses kita tidak akan pernah tahu hasil terbaik dari seseorang.
2. Tuhan Punya Rencana Atas Hidup Kita
Firman Tuhan mengatakan bahwa rancangan Tuhan berbeda dengan rancangan manusia. Apa yang kita inginkan belum tentu sesuai dengan rancangan Tuhan. Tuhan memiliki rancangan yang sempurna, dan manusia tidak dapat meyelami pikiran Tuhan. Hal ini yang seringkali membuat kita tidak mengerti.
Begitu pula setiap pergumulan dan tantangan yang kita alami seringkali membuat kita menjadi kecewa ataupun tawar hati. Tetapi sebenarnya apapun yang terjadi dalam hidup ini, jangan sampai membuat kita menjadi kecewa. Sekalipun rancangan kita tidak terwujud tetaplah bersyukur, sebab di dalam segala keadaan Tuhan memiliki rencana yang terbaik buat kita.
Tuhan tidak pernah merancangkan hal yang buruk buat kita. Tuhan lebih mengerti akan hidup kita jauh dari yang kita mengerti di masa kini dan di masa yang akan datang. Jangan pernah memandang diri kita berbeda dengan cara Tuhan memandang kita. Sebab Tuhan menyediakan sesuatu yang besar atas kita namun seringkali kita membatasinya dengan cara pikiran kita yang beranggapan bahwa kita hidup sudah tidak tahu lagi untuk tujuan apa. Disaat kita sudah mulai tidak mengerti tujuan kita, maka datang kepada Tuhan karena dari Dialah tujuan hidup kita dan Dia lah tujuan kita.
3. Setiap Kita Diciptakan Tuhan Untuk Berguna
Rick Warren dalam bukunya "The Purpose Driven Life," menjelaskan bahwa tujuan hidup orang Kristen jauh lebih besar dari pada prestasi pribadi, karir, ambisi, ketenangan pikiran, bahkan lebih besar dari sekadar tujuan keluarga. Lebih lanjut ia mengatakan "jika Anda ingin tahu mengapa Anda ditempatkan di planet ini, Anda harus memulainya dengan Allah, Anda dilahirkan oleh tujuan-Nya dan untuk tujuan-Nya."
Jika kita ingin mengetahui tujuan yang Allah tetapkan bagi manusia dan khususnya bagi orang Kristen, maka kita harus melihat apa yang Tuhan tuliskan di dalam Kitab Suci. Ciptaan harus menjadi kebanggaan bagi penciptanya, memuliakan Tuhan lewat kita ciptaan-Nya. Yusuf yang sekalipun mengalami berbagai macam proses namun pada akhirnya dia mengerti untuk apa dia ada. Yaitu untuk menjadi berguna bagi saudara-saudaranya dan bangsanya. Karena dengan sampai nya Yusuf pada tujuan hidupnya, dia telah menyelamatkan bangsanya dari bencana kelaparan yang panjang.
Dampak dari tujuan hidup Yusuf sangat dirasakan oleh bangsa Israel pada saat itu. Menjadi Kristen yang memiliki tujuan kita harus berguna dan berdampak bagi orang lain. Karena dengan demikian akan banyak orang yang merasakan kuasa dan kasih Allah dan memuliakan-Nya.
0 Response to "DIBENTUK UNTUK TUJUAN MULIA - Minggu 8 Oktober 2017"
Posting Komentar