HARI 314 - 2 RAJA-RAJA 1

Selamat membaca, mendengarkan, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Kiranya Roh Kudus senantiasa menuntun Anda dalam memahami Sabda-Nya dan memampukan Anda menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus Memberkati.

LATAR BELAKANG KITAB 2 RAJA-RAJA

Penulis : Tidak dikenal (Menurut tradisi Yahudi, penulisnya adalah Nabi Yeremia, yang hidup dari zaman Raja Yosia sampai zaman Raja Zedekia waktu Yehuda dibuang ke Babel. Ada pihak-pihak lain yang berkata bahwa kitab ini ditulis oleh Nabi Yesaya, namun juga ada para ahli yang menafsirkan bahwa Ezralah yang sudah mengumpulkan sejarah raja-raja ini).

Tema : Raja-raja Israel dan Yehuda
Tanggal Penulisan: Sekitar 560-550 SM

Latar Belakang

Karena 1 dan 2 Raja-Raja merupakan sejarah yang berkesinambungan, maka informasi penting tentang latar belakang 2 Raja-Raja terdapat dalam Pendahuluan 1 Raja-Raja. 2 Raja-Raja melanjutkan penelusuran kemerosotan Israel dan Yehuda, yang dimulai sekitar tahun 852 SM. Kitab ini mencatat dua musibah nasional besar yang mengakibatkan hancurnya kedua kerajaan itu:

(1) Pembinasaan Samaria, ibu kota Israel, dan pembuangan penduduk negeri itu ke Asyur pada tahun 722 SM, dan (2) perusakan Yerusalem dan pembuangan Yehuda ke Babel pada tahun 586 SM.

2 Raja-Raja meliputi 130 tahun terakhir dari sejarah Yehuda sepanjang 345 tahun. Ketidakstabilan yang lebih besar dari Israel (yaitu, sepuluh suku utara) terlihat dari seringnya pergantian para raja (19) dan keturunan raja (9) yang terus-menerus terjadi selama 210 tahun, dibandingkan dengan 20 raja Yehuda dan satu keturunan (yang terhenti sebentar) sepanjang 345 tahun.

Banyak nabi PL yang merangkap penulis, melayani selama masa yang tercatat dalam 2 Raja-Raja. Mereka mengingatkan, memperingatkan, dan menasihati para raja mengenai tanggung jawab mereka kepada Allah selaku wakil teokratis-Nya. Amos dan Hosea bernubuat di Israel, sedangkan Yoel, Yesaya, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, dan Yeremia bernubuat di Yehuda. Kitab-kitab para nabi ini memberikan penyataan sejarah dan teologi penting yang tidak terdapat dalam 2 Raja-Raja mengenai kemerosotan rohani dan moral kedua bangsa itu.

Tujuan

2 Raja-Raja mempunyai maksud yang sama dengan 1 Raja-Raja. Secara singkat, maksud asli ialah memberikan orang Ibrani, khususnya orang-orang buangan di Babel, suatu penafsiran dan pemahaman yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka sementara masa kerajaan yang pecah supaya mereka tidak akan mengulangi dosa-dosa nenek moyang mereka.

Survai

Sejarah 2 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama:
  1. Sejarah kedua kerajaan sebelum kejatuhan Israel (kesepuluh suku) pada tahun 722 SM (pasal 1-17; 2 Raj 1:1-17:41) dan
  2. Sejarah Yehuda setelah keruntuhan Israel hingga kejatuhannya sendiri pada tahun 586 SM (pasal 18-25; 2 Raj 18:1-25:30).

Pada satu sisi, Israel diperintah oleh serangkaian raja yang tak henti-hentinya "melakukan apa yang jahat di mata Tuhan" (mis. 2 Raj 3:2). 2 Raja-Raja mengisahkan bahwa di tengah-tengah kemurtadan hebat di Israel, Allah membangkitkan nabi-nabi perkasa seperti Elia dan Elisa untuk memanggil bangsa itu dan para pemimpinnya kembali kepada Allah dan perjanjian-Nya (pasal 1-9; 2 Raj 1:1-9:37).

Yehuda, pada pihak lain, kadang-kadang mengalami pembebasan dari raja yang jahat karena diperintah oleh raja yang saleh seperti Hizkia (pasal 18-21; 2 Raj 18:1-21:26) dan Yosia (pasal 22-23; 2 Raj 22:1-23:35), yang berusaha untuk memalingkan hati bangsa itu kembali kepada Allah. Sekalipun demikian, mereka tidak sanggup secara permanen mengubah arus penyembahan berhala, kebejatan, dan kekerasan yang ada. Setelah wafatnya Yosia (pasal 23; 2 Raj 23:1-35), kemerosotan Yehuda makin cepat menuju kebinasaan, yang memuncak dalam perusakan Yerusalem oleh Nebukadnezar pada tahun 586 SM (pasal 25; 2 Raj 25:1-34).

Ciri-ciri Khas

Lima ciri utama menandai 2 Raja-Raja.

Kitab ini (seperti 1 Raja-Raja) menekankan pentingnya para nabi dan penyataan mereka selaku cara utama Allah untuk menyampaikan amanat-Nya kepada para raja serta rakyat Israel dan Yehuda -- mis. Elia dan Elisa (pasal 1-13; 2 Raj 1:1-13:25), Yunus (2 Raj 14:25), Yesaya (2 Raj 19:1-7,20-34), dan Hulda (2 Raj 22:14-20).

Pelayanan Elisa yang penuh mukjizat disoroti sepanjang bagian pertama kitab ini (pasal 2-13; 2 Raj 2:1-13:25).

Hanya dua raja di seluruh Israel dan Yehuda yang sepenuhnya disetujui karena tetap setia kepada Allah dan umat-Nya: Hizkia (2 Raj 18:1-20:21) dan Yosia (2 Raj 22:1-23:29).

Ditunjukkan bahwa para pemimpin yang tidak benar akhirnya akan menuntun bangsa menuju kehancuran serta mengilustrasikan prinsip abadi bahwa "kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa" (Ams 14:34).

Kitab ini berisi banyak cerita Alkitab terkenal, seperti Elia naik ke sorga dalam angin badai (pasal 2; 2 Raj 2:1-25), putra perempuan Sunem yang dibangkitkan oleh Elisa (pasal 4; 2 Raj 4:1-44), penyembuhan Naaman (pasal 5; 2 Raj 5:1-27), mata kapak yang mengapung (pasal 6; 2 Raj 6:1-33), kematian Izebel sebagai akibat kekerasan sebagaimana dinubuatkan Elia (pasal 9; 2 Raj 9:1-37), kebangunan yang besar di bawah Hizkia (pasal 18; 2 Raj 18:1-37) dan Yosia (pasal 23; 2 Raj 23:1-35), serta penyakit Hizkia yang parah dan penyembuhannya (pasal 20; 2 Raj 20:1-21).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

2 Raja-Raja menunjukkan dengan jelas bahwa dosa dan ketidaksetiaan para raja Yehuda (yaitu keturunan Daud) mengakibatkan pembinasaan Yerusalem dan kerajaan Daud. Akan tetapi, PB juga menunjukkan dengan jelas, bahwa Allah di dalam kesetiaan-Nya menggenapi janji perjanjian nya kepada Daud melalui Yesus Kristus, "Anak Daud" (Mat 1:1; Mat 9:27-31; Mat 21:9), yang masa pemerintahan dan kerajaan-Nya takkan pernah berakhir (Luk 1:32-33; bd. Yes 9:7).

TUGAS ANDA, BACALAH 2 RAJA-RAJA 1 (Baca Disini)
FIRMAN TUHAN 2 RAJA-RAJA PASAL 1 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (Baca Disini)
FIRMAN TUHAN 2 RAJA-RAJA PASAL 1 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (Baca Disini)
FIRMAN TUHAN 2 RAJA-RAJA PASAL 1 VERSI ALKITAB SUARA (Dengar Disini)

GARIS BESAR 2 RAJA-RAJA 1
Hukuman Allah atas Ahazia.

PENJELASAN
Berada di pembaringan karena luka parah akibat terjatuh dari serambi di tingkat atas istananya, Raja Ahazia mengkhawatirkan kondisinya. Sebab itu, ia ingin berkonsultasi dengan Baal-Zebub, dewa orang Filistin (2). Mungkin terselip juga harapan agar Baal-Zebub menyembuhkan dia. Sungguh ironis, raja Israel tidak mencari Allah untuk kesembuhannya. Melalui utusan yang menyampaikan pesan Elia, Allah menegur Ahazia dan memberitahukan bahwa ia akan mati (3-4). Respons pertama Ahazia adalah mempertanyakan identitas orang yang menyatakan hal itu. Lalu dengan gambaran yang diberikan oleh utusannya, Ahazia mengenali bahwa orang itu adalah Elia (6-8). 

Namun bukannya bertobat, Ahazia malah mengeraskan hati. Ia mengutus pasukan dengan seorang perwira dan lima puluh tentara untuk pergi kepada Elia (9). Atas nama raja, si perwira menyuruh Elia untuk turun dari puncak bukit. Lalu dengan menggunakan sebutan "abdi Allah" yang dipakai oleh si perwira, dan dengan konotasi adanya otoritas Allah di dalam sebutan itu, Elia memanggil api dari langit untuk menghanguskan si perwira beserta kelima puluh anak buahnya (10).

Ahazia tidak mau berhenti begitu saja. Ia mengutus pasukan kedua, dan cerita pun berulang sama (11-12). Pantang menyerah, Ahazia mengirimkan pasukan ketiga. Perwira ketiga ini tampaknya lebih bijaksana. Mungkin ia sudah mendengar kisah tragis kedua pendahulunya, dan ia tidak ingin hidupnya berakhir seperti mereka (13-14). Allah pun tampaknya merespons si perwira dengan baik. Malaikat Allah menginstruksikan agar Elia tidak takut dan pergi bersama si perwira menemui Ahazia (15). Kemudian Elia menyampaikan teguran Allah atas kesalahan Ahazia, yang telah berpaling dari Allah kepada dewa yang tidak memiliki kuasa apapun, dan itu mengakibatkan ia harus membayar harga dosa-dosanya, yaitu dengan kematiannya.

1:8 PAKAIAN BULU. Jubah berbulu kasar yang dibuat dari kulit domba, kulit kambing, atau bulu unta merupakan tanda jabatan nabi sejak Elia, termasuk Yohanes Pembaptis. Sabuk kulit Elia itu biasanya dipakai oleh orang miskin. Pakaian seorang nabi menjadi tanda kecaman terhadap golongan atas yang kaya yang memperlihatkan sifat materialistis (Yesaya 20:2; Matius 11:7-8).

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru dari kami:

0 Response to "HARI 314 - 2 RAJA-RAJA 1"

Posting Komentar

CONTACT US

Untuk menghubungi Admin blog, silahkan pilih cara yang Anda sukai berikut. Kami akan langsung merespon Anda jika tidak berhalangan

icon 1 Pondok Padisari, Jl. Damai, Tamalanrea Indah, Makassar 90245

icon 2 0823-9345-xxxx

icon 3 Sabtu - Minggu, 09.00 - 18.00


×