HARI 146 - BILANGAN 29

 

BACALAH BILANGAN 29 (BACA DISINI)

BACALAH BILANGAN 29 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (BACA DISINI)
BACALAH BILANGAN 29 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (BACA DISINI)

GARIS BESAR BILANGAN 29
Korban pada hari-hari raya.

PENJELASAN

Bil 29:1-22 PERINGATAN HARI-HARI RAYA. 
Dalam rangkaian ibadah dan perayaan Israel, salah satu perayaan disebut hari raya peniupan serunai (terompet). Hari itu jatuh pada tanggal 1 bulan ketujuh (1). Pada hari itu, Israel membakar korban bakaran dan sajian. Perayaan itu merupakan persiapan umat memasuki hari raya pendamaian, dengan berpuasa sebagai tanda merendahkan diri di hadapan Tuhan. Berikutnya, merayakan hari raya pondok daun. Dalam setiap perayaan itu ada berbagai sistem/aturan upacara yang harus ditaati; agar umat memahami dengan lebih baik dalam mengkomunikasikan iman, baik di dalam komunitas Ilahi maupun di hadapan manusia seluruhnya.

Makna peringatan hari-hari raya. Kristen sekarang tidak lagi melakukan tradisi peringatan hari-hari raya Israel; namun dalam setiap perayaan hari-hari raya, Kristen tetap mengangkat atau memahami makna ibadah/perayaan Israel sebagai respons terhadap panggilan Allah yang diperingati dengan suasana penuh sukacita. Peringatan hari-hari raya Kristen yang dirayakan kini perlu dihayati dengan sungguh-sungguh dan bukan sekadar rutinitas.

Renungkan: Luapan sukacita umat dalam meresponi panggilan Allah seharusnya tidak hanya nyata dalam perayaan hari raya, tetapi dalam seluruh aktivitas dan karya kita.

Bil 29:23-40 BERAGAM JUMLAH KORBAN BAKARAN. Perayaan hari raya pondok daun sungguh meriah, bahkan tidak sedikit jumlah hewan yang dikorbankan. Apabila dihitung dengan nilai rupiah pada saat ini, mungkin jutaan rupiah terbakar habis dalam api. Apakah ini suatu pemborosan? Bangsa Israel diajar untuk menghitung berkat Allah melalui setiap persembahan yang mereka lakukan, karena berkat Allah melebihi jumlah korban bakaran yang mereka persembahkan. Orang yang mengutamakan harta, sulit menghitung berkat Allah, karena berkali-kali mempertimbangkan berapa besarnya persembahan yang akan diberikan kepada Tuhan. Apabila menyadari betapa besarnya Tuhan sudah memberkati diri mereka, pasti mereka akan belajar bersyukur dan dengan sukacita rela memberikan persembahan kepada Tuhan.

Ketaatan mendorong ibadah yang benar. Pengenalan umat kepada Allah mendorong hati untuk taat. Pengenalan dan ketaatan ini pula yang dapat mendorong umat menyatakan ibadah yang benar.

Renungkan: Ketaatan bersumber pada iman; yaitu percaya dan mau melakukan seluruh firman Allah yang telah didengar. Ketaatan yang benar melahirkan ibadah yang benar. Jadi dapat dikatakan sikap hidup ibadah yang benar bersumber dari pengenalan yang benar kepada siapa kita beribadah.

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru dari kami:

Artikel Lain :

0 Response to "HARI 146 - BILANGAN 29"

Posting Komentar

CONTACT US

Untuk menghubungi Admin blog, silahkan pilih cara yang Anda sukai berikut. Kami akan langsung merespon Anda jika tidak berhalangan

icon 1 Pondok Padisari, Jl. Damai, Tamalanrea Indah, Makassar 90245

icon 2 0823-9345-xxxx

icon 3 Sabtu - Minggu, 09.00 - 18.00


×