HARI 163 - ULANGAN 10
Selamat membaca, mendengarkan, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Kiranya Roh Kudus senantiasa menuntun Anda dalam memahami Sabda-Nya dan memampukan Anda menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus Memberkati.
TUGAS ANDA, BACALAH ULANGAN 10 (Baca Disini)
FIRMAN TUHAN ULANGAN PASAL 10 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (Baca Disini)
FIRMAN TUHAN ULANGAN PASAL 10 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (Baca Disini)
GARIS BESAR ULANGAN 10
Loh Batu yang serupa dengan yang mula-mula; Takut Akan Tuhan.
PENJELASAN
Setelah kedua loh batu dihancurkan dalam peristiwa lembu tuangan, Tuhan meminta Musa kembali memahat dua loh batu yang serupa dan sebuah tabut kayu untuk menyimpannya. Pada kedua loh batu yang baru, TUHAN kembali menuliskan firman-firman yang ada pada loh batu sebelumnya (1-4). Setelah Musa membawanya turun, maka Israel melanjutkan perjalanan ke Mosera. Harun pun mati dan dikuburkan di sana. Tetapi kematian Harun tidak menjadi akhir dari masa keimaman. Tuhan melanjutkan keimamannya melalui anaknya Eleazar dan melalui suku Lewi. Pemilihan atas suku Lewi dapat dimengerti sebagai pengganti atas anak-anak sulung yang harus dipersembahkan menjadi milik Tuhan.
Berkali-kali Allah menekankan pentingnya kasih yang berasal dari “hati”. Allah tidak ingin umat-Nya menggantikan kasih mereka yang sepenuh hati dengan upacara-upacara agama yang formal, seperti halnya melaksanakan berbagai perintah-Nya, mempersembahkan korban, dan sebagainya. Penting bagi mereka untuk senantiasa menaati Allah dengan hati yang sungguh-sungguh mengasihi dan menghormati Dia. Iman dan kasih dengan sepenuh hati juga perlu dalam hubungan orang percaya saat ini dengan Allah.
Memang, mungkin saja kita membaca Alkitab, berdoa, hadir di gereja, dan ambil bagian dalam Perjamuan Kudus tanpa pengabdian sepenuh hati kepada Allah; inilah yang dimaksud dengan legalisme. Ketaatan lahiriah dan pelaksanaan upacara-upacara keagamaan dengan tepat memiliki keabsahan dan makna hanya jika dilandaskan pada pengenalan akan Yesus Kristus melalui iman dan kasih yang sungguh-sungguh kepada-Nya karena diri-Nya dan apa yang telah dilakukan-Nya demi kita.
0 Response to "HARI 163 - ULANGAN 10"
Posting Komentar