HARI 477 - AYUB 41
Selamat membaca, mendengarkan, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Kiranya Roh Kudus senantiasa menuntun Saudara dalam memahami Firman-Nya dan memampukan Saudara menjadi pelaku Firman. Tuhan Yesus Memberkati.
TUGAS ANDA, BACALAH AYUB 41 (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 41 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 41 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 41 VERSI ALKITAB SUARA (DENGAR DISINI)
GARIS BESAR AYUB 41
Lukisan tentang Buaya.
PENJELASAN
Pepatah mengatakan bahwa di atas langit masih ada langit. Artinya manusia tidak boleh merasa sombong karena kehebatan atau kekuasaannya sebab masih ada orang yang lebih hebat lagi. Tidak ada apa pun yang dimiliki manusia yang patut disombongkan karena Dia yang empunya segala ciptaan di alam semesta ini jauh lebih tinggi.
Binatang perkasa seperti buaya/leviathan yang tak tertandingi kekuatan manusia, takluk di bawah kuasa Allah, Sang Penciptanya (ayat 1a). Allah juga menekankan bahwa semua ciptaan-Nya termasuk binatang-binatang terbuas dan menakutkan pun takkan bisa melawan-Nya (ayat 1b-2). Deskripsi yang diuraikan Allah menunjukkan bahwa binatang ini sangat perkasa (ayat 3-25). Bukan hanya tidak mempan dengan senjata tajam dari luar, ia juga ganas saat meremukkan musuhnya. Sebagai binatang amfibi, ia perkasa dalam samudera raya, dan di daratan. Sebenarnya, deskripsi ini melebihi gambaran buaya yang kita kenal sekarang ini. Mungkin deskripsi ayat 9-12, 23-25 menunjuk akan makhluk dalam mitologi yang disembah oleh dunia kafir pada waktu itu.
Allah bukan hanya berdaulat atas ciptaan-Nya yang alami, tetapi juga atas makhluk-makhluk supranatural atau ilah-ilah sesembahan orang yang tidak mengenal Tuhan, Allah Israel. Kuasa kegelapan yang menakutkan bangsa-bangsa kafir ada di dalam kendali Allah yang Mahakuasa. Semua pembahasan akan kehebatan binatang ini semakin menyadarkan kita bahwa kita adalah makhluk fana yang tidak kuat dan perkasa. Jangankan melawan kuasa supranatural, menghadapi kekuatan-kekuatan alam saja kita tak berdaya. Apalagi melawan Allah! Bersama dengan Ayub kita belajar menundukkan diri di hadapan-Nya yang akan mengarahkan dan memakai hidup kita menjadi agen kemuliaan-Nya dalam dunia ini.
0 Response to "HARI 477 - AYUB 41"
Posting Komentar