HARI 472 - AYUB 36

Selamat membaca, mendengarkan, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Kiranya Roh Kudus senantiasa menuntun Saudara dalam memahami Firman-Nya dan memampukan Saudara menjadi pelaku Firman. Tuhan Yesus Memberkati.

TUGAS ANDA, BACALAH AYUB 36 (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 36 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (BACA DISINI) 
FIRMAN TUHAN AYUB 36 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 36 VERSI ALKITAB SUARA (DENGAR DISINI)

GARIS BESAR AYUB 36
Tujuan sengsara ialah pertobatan.

PENJELASAN
Elihu masih meneruskan serangannya secara halus kepada Ayub. Meskipun pernyataan yang diberikan Elihu kepada Ayub terkesan positif dengan kalimat yang menguatkannya untuk menjalani penderitaan dengan sikap iman yang tepat. Jika dilihat secara saksama, pernyataan Elihu memiliki motif negatif yang bertujuan menjatuhkan mental Ayub.

Kali ini Elihu memanipulasi sikap Tuhan yang prihatin terhadap kesejahteraan orang yang berbuat dosa dan memberinya kesempatan untuk bertobat. Ia mengatakan bahwa Allah tidak ingin seorang pun menderita-dan dalam pikirannya bahwa penderitaan selalu diakibatkan oleh perbuatan dosa-melainkan ingin "menempatkan mereka untuk selama-lamanya di samping raja-raja di atas tahta, sehingga mereka tinggi martabatnya" (7). Bukan hanya terbebas dari penderitaan, tetapi juga kembali menjadi manusia yang bermartabat.

Pernyataan Elihu berbeda dengan penyataan dari ketiga teman Ayub bahwa orang tua, para penguasa, dan kaum intelektual lebih berhikmat daripada anak muda, kaum sahaya, dan orang yang tak berpendidikan. Elihu, orang muda itu telah mengklaim dengan sombongnya bahwa dirinya berhikmat tanpa salah (ayat 4).

Dengan sombong, Elihu membela kebenaran Allah (ayat 3) sambil mengklaim dirinya mengenal Allah dan segala jalan-Nya secara sempurna (ayat 5-7). Elihu melihat Allah sebagai pencipta dan penopang alam semesta dengan segala isinya (ayat 26-30). Dengan kedaulatan dan kemahakuasaan-Nya itu, Ia menyatakan keadilan dan murka-Nya atas keberdosaan manusia (ayat 31-33). Elihu memperlakukan Allah seperti suatu mekanisme: menghukum orang fasik (ayat 6) dan memberkati orang benar (ayat 7). Penderitaan dipandangnya sebagai cara Allah memperingatkan orang yang fasik agar bertobat (ayat 8-15). Ayub termasuk kelompok orang fasik yang sudah diingatkan Allah melalui penderitaannya, seperti seorang penjahat (ayat 16-17).

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru dari kami:

0 Response to "HARI 472 - AYUB 36"

Posting Komentar

CONTACT US

Untuk menghubungi Admin blog, silahkan pilih cara yang Anda sukai berikut. Kami akan langsung merespon Anda jika tidak berhalangan

icon 1 Pondok Padisari, Jl. Damai, Tamalanrea Indah, Makassar 90245

icon 2 0823-9345-xxxx

icon 3 Sabtu - Minggu, 09.00 - 18.00


×