HARI 406 - EZRA 3
Selamat membaca, mendengarkan, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Kiranya Roh Kudus senantiasa menuntun Anda dalam memahami Sabda-Nya dan memampukan Anda menjadi pelaku firman. Tuhan Yesus Memberkati.
TUGAS ANDA, BACALAH EZRA 3 (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN EZRA 3 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN EZRA 3 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN EZRA 3 VERSI ALKITAB SUARA (DENGAR DISINI)
GARIS BESAR EZRA 3
Mezbah dibangun kembali; Bait Suci dibangun kembali.
PENJELASAN
3:2 MEMBANGUN MEZBAH ALLAH ISRAEL. Prioritas utama orang buangan yang pulang itu ialah membangun Mezbah untuk Tuhan. Mezbah adalah pusat penyembahan Yahudi, karena di atasnya korban dan darah pendamaian akibat dosa, dipersembahkan kepada Allah. Umat itu terdorong untuk membangun mezbah, setidak-tidaknya sebagian, karena bahaya dari “penduduk negeri.” Mereka mengetahui bahwa Allah akan melidnungi mereka dari bahaya hanya apabila mereka menghampiri-Nya dalam iman dan ketaatan. Mereka juga memahami maksud pokok eksistensi mereka. Mereka harus mempersembahkan korban kepada Allah selaku “Kerajaan Imam dan Bangsa yang Kudus.”
3:8 RUMAH TUHAN. Prioritas tertinggi umat itu setelah kembali ke Yerusalem ialah membangun kembali Bait Suci dan dengan demikian memulihkan penyembahan yang setia kepada Tuhan. tahun-tahun pembuangan telah mengajarkan mereka bahwa Allah tidak akan menjadi pelindung dan penolong mereka kecuali mereka mengutamakan Dia dalam kehidupan mereka. Demikian pula, kita tidak dapat mengharapkan pertolongan dan berkat Allah jikalau kehidupan dan keinginan kita tidak selaras dengan Kerajaan dan Tujuan-Nya yang benar.
3:11 MENYANYIKAN BAGI TUHAN NYANYIAN PUJIAN DAN SYUKUR. Umat itu menyayikan pujian mereka kepada Tuhan ketika mereka menyaksikan landasan Bait Suci telah diletakkan karena itu merupakan jawaban Allah kepada doa mereka serta kemurahan-Nya kepada mereka. Pujian Alkitabiah meninggikan Allah dan karya-Nya serta menjadi unsur ibadah yang HARUS diikuti oleh seluruh umat.
3:12 BANYAK ... MENANGIS DENGAN SUARA NYARING ... BANYAK ORANG BERSORAK-SORAI ... KARENA KEGIRANGAN. Sekalipun hukum Allah mendorong umat untuk beribadah dengan tertib, hal itu tidak membatasi penyembahan pada satu bentuk atau pola tertentu. Beberapa orang yang telah menyaksikan kemuliaan Bait Salomo menangis, niscaya karena merasa lega bahwa aib kehancurannya kini sudah tidak ada lagi; yang lain bersorak-sorak kegirangan. Penyembahan kita hendaknya senantiasa luwes sehingga memberi peluan untuk berbagai ungkapan yang spontan. Allah menciptakan kita secara berbeda; kita tak perlu heran melihat keanekaragaman ketika umatNya menyerah kepada Roh Kudus.
0 Response to "HARI 406 - EZRA 3"
Posting Komentar