BERSERAH PADA KEBIJAKSANAAN TUHAN - Minggu 20 Agustus 2017
YESAYA
28 : 23 – 29
Tuhan Allah memanggil Yesaya serta menjelaskan
kepadanya mengenai karya, rencana dan kebijaksanaan Tuhan. Sehubungan
masalah-masalah yang dihadapi umat manusia. Tuhan memberikan suatu gambaran
mengenai seorang petani di Israel, Timur Tengah.
Petani di negara kita
Indonesia biasanya menanam padi, jagung atau ketela. Berbeda dengan petani di
Israel mereka menanam gandum, jintan hitam, jintan putih dan gandum jawawut
untuk bumbu-bumbu masak. Tuhan sering menyampaikan firman-Nya dalam bentuk
perumpamaan dengan tujuan agar umat Tuhan dapat lebih gampang menangkap apa
yang menjadi maksud dari firman Tuhan yang kita dengar.
Dari bacaan diatas dapat
kita simpulkan bahwa ada 3 hal yang Tuhan ingin sampaikan
1. TUHAN YANG MENGATUR MASA DAN WAKTU
Dalam bagian ini kita ingin melihat bahwa Tuhan
kitalah yang mengatur masalah masa dan waktu. Dia yang maha tahu kapan waktu
yang tepat untuk menolong, mendengar doa dan memberkati kita. Firman-Nya
berkata: “Setiap harikah orang membajak, mencangkul dan menyisir tanahnya untuk
menabur?” (Yes 28:24).
Seperti seorang petani, dia tidak bisa dengan tiba-tiba
saja menuai tanpa menabur terlebih dahulu. Sebelum menabur, seorang petani
mempersiapkan tanahnya terlebih dahulu yaitu dengan membajak, mencangkul dan
membersihkannya. Hal yang sama berlaku bagi kita, sebelum Tuhan memakai kita
menjadi alat-Nya, Dia harus terlebih dahulu membajak hati kita dengan banyak
peristiwa yang terjadi yang tidak menyenangkan.
Kadang-kadang ketika hati kita
lagi dibajak oleh Tuhan, itu terasa tidak enak bahkan terasa sangat
menyakitkan. Sering sekali anak-anak Tuhan mau cepat-cepat saja naik menanjak
ke atas dan tidak sabar menanti saat dan waktu Tuhan. Lihatlah Yusuf, pada umur
17 tahun Tuhan berbicara bahwa ia akan menjadi raja. Tetapi janji itu tidaklah
serta merta langsung jadi. Tuhan harus membajak Yusuf dengan membuatnya menjadi
budak, dan masuk penjara di Mesir, dan 13 tahun kemudian barulah masa dan saat
Tuhan tiba, Yusuf menjadi penguasa di Mesir.
2. TUHAN MENETAPKAN TUGAS DAN TEMPAT KITA
MASING-MASING
Seperti petani menaburkan benih, ia menempatkan
jintan putih dan jintan hitam di bagian serta gandum jawawut dan jelai
kehitam-hitaman dan sekoi dibagian pinggirnya. Demikian Tuhan menempatkan kita
pada bagian masing-masing dalam gereja-Nya.
Tuhanlah yang empunya kuasa dan
otoritas mau menempatkan kita mau melayani Dia dibagian mana anda tidak
memiliki hak untuk protes kepada Tuhan. Lakukan saja dengan sukacita apa pun
tugas yang Tuhan percayakan kepada anda. Sama seperti semua organ tubuh kita
telah ditempatkan Tuhan sesuai dengan
fungsi dan karakter masing-masing. Seperti mata pas di bagian wajah atau depan.
Coba jika mata ada pada bagian tengah, maka kita akan berjalan dengan jalan
mundur saja. Jadi hal itu semua sudah diperhitungkan oleh Tuhan dengan sangat
baik. Hal yang sama juga berlaku bagi pelayanan kita masing-masing. Lakukanlah
pelayanan masing-masing dengan sukacita dan sungguh-sungguh dan biarlah kita
lebih maksimal melayani Dia dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.
3. TUHAN MENENTUKAN BERAT RINGANNYA BEBAN YANG KITA
TANGGUNG
Seorang petani tidak mengirik jintan dengan eretan
pengirik. Karena jika demikian, jintan akan hancur dan tidak bisa lagi jadi
bumbu. Begitu juga jintan putih tidak digiling dengan roda gerobak tetapi
jintan hitam diirik dengan memukul-mukulnya, dan jintan putih dengan tongkat.
Allah ingin membentuk kehidupan kita, Dia tidak akan membuat kita sampai
hancur. Dia sudah mengetahui kemampuan kita menahan tekanan, dan Tuhan hanya
mengizinkan kita ditekan sesuai kemampuan kita menanggungnya. Percayalah bahwa
Allah yang kita sembah adalah Allah yang adil dan bijaksana. Dalam setiap
apapun yang terjadi dalam kehidupan kita, janganlah takut dan cemas, percayalah
bahwa tangan Tuhan ada tetap bersama-sama anda, dan Dia tidak akan mengizinkan
anda dicobai melebihi kekuatan kamu (I kor 10:13).
Yang harus anda lakukan
adalah tetap mengucap syukur walau apapun yang terjadi serta percaya bahwa
dalam semuanya, itulah yang terbaik bagi anda.
0 Response to "BERSERAH PADA KEBIJAKSANAAN TUHAN - Minggu 20 Agustus 2017"
Posting Komentar