HARI 991 - LUKAS 18
BACALAH LUKAS 18 (BACA DISINI)
BACALAH LUKAS 18 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (BACA DISINI)
BACALAH LUKAS 18 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (DISINI)
GARIS BESAR LUKAS 18
Perumpamaan tentang hakim yang tak benar.
PENJELASAN
Luk 18:1 MEREKA HARUS SELALU BERDOA. Yesus menginginkan para pengikut-Nya akan berdoa terus-menerus supaya dapat melakukan kehendak Allah bagi kehidupan mereka (lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF). Dari perumpamaan janda yang ulet ini kita belajar beberapa hal:
Kita harus bertekun dalam doa mengenai segala hal sampai Yesus datang kembali (ayat Luk 18:7-8; Rom 12:12; Ef 6:18; Kol 4:2; 1Tes 5:17).
Dalam hidup ini kita mempunyai musuh (ayat Luk 18:3), Iblis (1Pet 5:8). Doa dapat melindungi kita dari si jahat (Mat 6:13).
Dalam doa kita, kita harus melawan dosa dan meminta keadilan (ayat Luk 18:7).
Doa yang tak jemu-jemu dianggap sebagai iman (ayat Luk 18:8).
Pada hari-hari terakhir sebelum kedatangan Kristus kembali, si jahat meningkatkan serangannya terhadap doa orang beriman (1Tim 4:1). Oleh karena pengaruh Iblis dan berbagai kenikmatan dunia, kehidupan doa yang bertekun dari banyak orang akan semakin berkurang (Luk 8:14; Mat 13:22; Mr 4:19).
Luk 18:8 ADAKAH IA MENDAPATI IMAN DI BUMI? Pertanyaan Yesus barangkali menunjukkan bahwa pada waktu kedatangan-Nya semakin dekat, kejahatan akan menjadi begitu berkuasa sehingga banyak orang dalam gereja akan meninggalkan iman yang sejati (Mat 24:11-13,24; 1Tim 4:1. Semakin kita mendekati akhir sejarah, pertanyaan bagi setiap orang percaya adalah: Adakah saya bertekun dalam iman, bertahan terus-menerus di dalam doa dan berseru kepada Allah agar keadilan dapat ditegakkan dan rencana kebenaran-Nya mencapai kemenangan penuh untuk selama-lamanya? Atau, apakah saya sedemikian sibuk dengan hidup ini sampai saya tidak lagi menanti-nantikan kedatangan Kristus dan Kerajaan-Nya yang kekal (pasal Wahy 19:1-22:21)?
Luk 18:9-14 ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI. Teks :
Orang Farisi itu menganggap dirinya benar. Orang seperti itu memikir bahwa mereka itu benar karena usaha mereka sendiri; mereka tidak sadar akan perangainya yang berdosa, ketidaklayakan diri mereka dan bahwa mereka terus-menerus membutuhkan pertolongan, rahmat, dan kasih karunia Allah. Karena tindakan-tindakan kealiman dan kebaikan lahiriah yang luar biasa, mereka menyangka bahwa mereka tidak memerlukan kasih karunia Allah.
Sebaliknya pemungut cukai itu betul-betul menyadari dosa dan kesalahannya, dan dengan sikap pertobatan yang sejati ia berpaling dari dosa kepada Allah untuk memperoleh pengampunan dan rahmat. Ia melambangkan anak Tuhan yang sejati.
0 Response to "HARI 991 - LUKAS 18 "
Posting Komentar