Hari 664 - Pengkhotbah 5
BACALAH PENGKHOTBAH 5 (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN PENGKHOTBAH 5 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN PENGKHOTBAH 5 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN PENGKHOTBAH 5 VERSI ALKITAB SUARA (DENGAR DISINI)
GARIS BESAR PENGKHOTBAH 5
Takutlah akan Allah.
PENJELASAN
- 5:3-5 TEPATILAH NAZARMU. Sebuah nazar adalah sebuah janji yang serius kepada Allah yang harus ditepati. Orang percaya PB berikrar untuk hidup terpisah dari dosa dan mengabdi kepada Allah ketika mereka berpartisipasi dalam Perjamuan Kudus. Mencari kesenangan-kesenangan dosa setelah berikrar demikian kepada Allah mendatangkan murka dan hukuman-Nya, sebab itu berarti bahwa ikrar tersebut hanya dusta. Berbohong kepada Allah dapat mendatangkan hukuman berat (mis. Ananias dan Safira, lih. Kis 5:1-11).
- 5:7 PEJABAT-PEJABAT YANG LEBIH TINGGI. Ketika memperhatikan kembali penindasan kaum miskin dan ketidakadilan yang tetap berlaku, Salomo memperingatkan para penindas bahwa Allah adalah Hakim tertinggi. Dia di atas semua orang, dan Dia akan memberikan keputusan akhir pada hari penghakiman kelak.
- 5:9-16 SIAPA MENCINTAI UANG TIDAK AKAN PUAS DENGAN UANG. Uang dan harta yang berlimpah-limpah tidak dapat memberi arti kepada hidup dan dengan demikian tidak bisa mendatangkan kebahagiaan sejati. Pada umumnya, seorang pekerja jujur yang pulang setelah bekerja keras sepanjang hari bisa tidur dengan nyenyak, sedangkan orang kaya tidak bisa tidur karena takut tertimpa musibah atau kesalahan tertentu pada pihak mereka akan menyebabkan mereka hilang segala kekayaannya. Tetapi sekalipun mereka tidak kehilangan sesuatu, mereka tidak akan membawa apa-apa ketika meninggal dunia. Sangat menyedihkan bahwa demikian banyak orang bekerja dengan begitu keras untuk memperoleh harta kekayaan melimpah padahal jauh lebih baik mengumpulkan harta di sorga (Mat 6:19-21).
- 5:17-19 BERSUKACITA DALAM JERIH PAYAHNYA – JUGA ITU PUN KARUNIA ALLAH. Apabila Allah mengizinkan kita menikmati pekerjaan kita dan memperoleh dengan cara jujur lebih daripada yang kita butuhkan, kita harus menganggap apa yang kita miliki sebagai karunia Allah untuk dipakai menolong orang lain dan memperluas kerajaan Allah di bumi.
PERENUNGAN
0 Response to "Hari 664 - Pengkhotbah 5"
Posting Komentar