MENGKHUSUSKAN DIRI UNTUK TUHAN

2 Korintus 6:17-18

6:17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu. 

6:18 Dan Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anak-Ku laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan demikianlah firman Tuhan, Yang Mahakuasa."

Sesuatu yang kudus tidak akan dapat dicampurkan dengan hal yang najis/cemar. Sebab ia akan merusak hal yang kudus itu. Tuhan sudah sangat memahami kehidupan setiap umat-Nya apabila bercampur dengan hal yang cemar. Ia sangat mengantisipasi umat-Nya agar tidak tercemari oleh dunia ini. Maka dari itu, Tuhan berharap setiap umat-Nya keluar dan memisahkan diri dari dunia dan tidak menjamah apa yang najis.

Paulus juga menyadari betul betapa pentingnya hidup yang “Mengkhususkan diri” untuk Tuhan sebagai BUKTI bahwa kita adalah anak-anak-Nya dan Ia menjadi Bapa kita seumur hidup bahkan sampai selama-lamanya. Mengkhususkan diri bukanlah sebuah pilihan dalam mengikut Kristus melainkan sebagai bentuk keharusan yang menjadi syarat mutlak agar kita tetap hidup kudus dan berkenan kepada-Nya.

TIDAK ADA PERSAMAAN ANTARA KRISTUS DENGAN DUNIA (YANG TIDAK PERCAYA)

Paulus menasihati orang Korintus untuk tidak menggabungkan diri mereka dengan orang yang tidak percaya (14). Karena sebenarnya orang percaya dan orang yang tidak percaya tidak dapat disatukan. Yang Paulus maksudkan di sini bukan hanya tentang pernikahan antara orang beriman dengan orang yang tidak beriman. Ini berbicara tentang berbagai bidang kehidupan di mana kita membiarkan dunia ini mempengaruhi pemikiran dan kehidupan kita. Jika kita membiarkan diri kita dipengaruhi dunia ini dan tidak berubah oleh pikiran yang diperbarui oleh Roh, itu berarti kita telah menyatukan diri dengan orang yang tidak beriman.

Paulus juga membandingkan jemaat dengan bait Allah. Bait Allah adalah tempat yang kudus dan harus dihindarkan dari segala sesuatu yang tidak kudus yang akan mencemarinya. Sebagai tempat kudus Allah, kita juga harus melindungi hati dan pikiran kita hingga tetap kudus senantiasa. Sebab tidak ada persamaan di antara orang yang percaya Kristus dengan orang yang tidak percaya Kristus. 

Tidak ada bagian bersama dari kedua hal itu, karena memang sangatlah jauh berbeda antara terang dengan gelap. Ketika salah satu ada maka yang lainnya akan hilang, akan pergi. Disaat Kristus ada maka hal-hal duniawi harusnya hilang dari diri kita, demikian sebaliknya. Disaat gelap ada, maka terang akan hilang. Sebaliknya, disaat terang datang maka kegelapan akan sirna. Itu merupakan sebuah hukum yang kekal bahwa Tidak adanya persamaan antara Terang dan Gelap, tidak adanya persamaan antara Kristus dengan Kenajisan/dosa.

TUHAN AKAN TINGGAL BERSAMA DENGAN ORANG YANG MENGKHUSUSKAN DIRI UNTUK TUHAN

Tuhan ingin selalu tinggal bersama dengan umat-Nya setiap waktu, hidup di tengah-tengah umat-Nya, dan menjadi Allah bagi umat yang dikasihi-Nya. Namun, tempat Allah berdiam haruslah kudus dan tidak tercemari oleh dosa dan perkara duniawi. Karena Allah tidak dapat tinggal bersama dengan dosa, dengan kata lain Tuhan tidak boleh bercampur dengan orang yang tidak percaya kepada-Nya dan yang hidup dalam dosa. Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak ada hubungannya dengan hal-hal najis dan tidak dapat disatukan sampai kapanpun juga. Jangan mencoba menyandingkan kekudusan dengan kenajisan. Kedua unsur ini tidak dapat disatukan. Ini seperti air dan minyak yang tidak dapat bercampur atau menyatu.

Tetapi yang menjadi keanehan di dalam kekristenan saat ini banyak yang mencoba menyatukan Kristus dengan kenajisan, di antaranya dengan cara menjadi orang sucipada hari Minggu dan pada saat di dalam ibadah-ibadah yang lain. Tetapi, di hari yang lain menjadi “kudis/najis” alias melakukan dosa dan cara-cara duniawi setiap harinya. Jika kita ingin Tuhan tinggal di hidup kita, di rumah kita, di pekerjaan kita, maka kita  harus mengkhususkan diri bagi Tuhan. Keluarlah dari kebiasaan orang yang tidak percaya Tuhan, pisahkan dirimu dari mereka dan jangan menjamah yang najis. Maka Allah yang KUDUS pasti akan tinggal bersama kita dan menerima kita sebagai anak-anak-Nya dan Kristus menjadi Bapa kita yang tinggal bersama kita.

Khususkanlah diri bagi Allah supaya Allah senantiasa tinggal dalam hidup kita. Jangan mencoba menyandingkan Allah dengan kenajisan, sebab Allah membenci kenajisan tetapi menyukai kekudusan.

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru dari kami:

0 Response to "MENGKHUSUSKAN DIRI UNTUK TUHAN"

Posting Komentar

CONTACT US

Untuk menghubungi Admin blog, silahkan pilih cara yang Anda sukai berikut. Kami akan langsung merespon Anda jika tidak berhalangan

icon 1 Pondok Padisari, Jl. Damai, Tamalanrea Indah, Makassar 90245

icon 2 0823-9345-xxxx

icon 3 Sabtu - Minggu, 09.00 - 18.00


×