HARI 461 - AYUB 25

Selamat membaca, mendengarkan, merenungkan, dan melakukan firman Tuhan. Kiranya Roh Kudus senantiasa menuntun Saudara dalam memahami Firman-Nya dan memampukan Saudara menjadi pelaku Firman. Tuhan Yesus Memberkati.

TUGAS ANDA, BACALAH AYUB 25 (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 25 VERSI FIRMAN ALLAH YANG HIDUP (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 25 VERSI BAHASA INDONESIA MASA KINI (BACA DISINI)
FIRMAN TUHAN AYUB 25 VERSI ALKITAB SUARA (DENGAR DISINI)

GARIS BESAR AYUB 25
Pendapat Bildad, bahwa tidak seorang pun benar di hadapan Allah.

PENJELASAN
Bildad menjawab keputusasaan Ayub yang mencari pembelaan Allah, dengan menjabarkan siapakah manusia di hadapan Allah. Menurut Bildad, di hadapan Allah, manusia kecil dan terbatas (ayat 6). Bagi Bildad, kecil dan terbatas berarti tidak berdaya di hadapan Allah (ayat 4). Padahal pernyataan ini tidak perlu mengandung makna negatif karena keberadaan manusia yang terbatas dan kecil inilah yang membuat Allah memberikan kasih-Nya pada kita. Hendaklah di dalam curahan kasih Allah itu manusia semakin menyadari kebergantungan mutlak dirinya kepada Allah. Juga menemukan arti diri dan hidupnya dalam persekutuan dengan Allah.

Pasal 25 berisi interupsi Bildad di tengah ucapan Ayub mengenai penderitaannya dan imannya kepada Allah. Interupsi ini dimulai dengan pengagungan kebesaran Allah. Perhatikan bahwa penjelasan Bildad tentang Allah adalah benar. Allah digambarkan sebagai sumber kekuasaan dan kedahsyatan yang tak tertandingi. Ia adalah Raja yang menciptakan kedamaian di sorga. Pasukan-Nya tidak terhitung dan merupakan sumber terang abadi, sehingga bulan dan bintang kehilangan sinarnya di hadapan Allah (25:1-3, 5).

Ucapan Bildad tentang kebesaran Allah lahir dari kesalahpahaman atas ucapan Ayub di pasal sebelumnya. Ia menafsirkan pernyataan ketidakpahaman Ayub atas tindakan Allah sebagai tuduhan bahwa Allah telah berbuat kesalahan. Oleh sebab itu, Bildad menginterupsi ucapan Ayub untuk membela tindakan Allah, sekaligus menekankan betapa hina dan lemahnya manusia di hadapan Allah, yakni seperti berenga (cacing) dan ulat (25:6), sehingga tidak mungkin ada manusia yang benar di hadapan-Nya (25:4).

Berlangganan untuk mendapatkan artikel terbaru dari kami:

0 Response to "HARI 461 - AYUB 25"

Posting Komentar

CONTACT US

Untuk menghubungi Admin blog, silahkan pilih cara yang Anda sukai berikut. Kami akan langsung merespon Anda jika tidak berhalangan

icon 1 Pondok Padisari, Jl. Damai, Tamalanrea Indah, Makassar 90245

icon 2 0823-9345-xxxx

icon 3 Sabtu - Minggu, 09.00 - 18.00


×